Selasa, 17 April 2012

BALIKPAPAN, Kota Minyak








Balikpapan, kota Minyak

Kepergian saya kali ini bersama LSM lingkungan hidup, Kementrian kehutanan, Pertamina Foundation dan didukung oleh Garuda Indonesia dengan Misi melestarikan tanaman Mangrove atau Go Green.

Pertama kali mendarat di bandara sepinggan balikpapan, yang terlintas dalam pikiran saya adalah sebuah bandara yang teratur dan tertata rapi. Ketika memasuki kota balikpapan, jelas terlihat sebuah kota khas ladang Migas yang maju dengan adanya kilang kilang minyak di pinggir laut, pusat perbelanjaan yang lengkap, hotel bintang 5, restaurant mewah di pinggir laut, sampai cafe dan pub di malam hari.Rasanya sudah layak disebut kota tujuan MICE.

Kegiatan kami di Balikpapan adalah dalam rangka mendukung program CSR dari Pertamina untuk lingkungan hidup khususnya dalam hal pelestarian tanaman Mangrove. Mengingat Pertamina adalah salah satu perusahaan Migas yang memiliki kepentingan di kota Balikpapan. Kegiatan ini juga dalam rangka memberikan pendidikan kepada murid murid sekolah Balikpapan untuk menanamkan kesadaran mencintai Lingkungan hidup. Dihadiri oleh Bapak Mentri Kehutanan, Dirjen Kehutanan, perwakilan Pertamina Foundation, melakukan penanaman Mangrove secara simbolik. Kegiatan ini maka disebut JELAJAH MANGROVE.

Meskipun bukan kota tujuan wisata, tapi kegiatan Jelajah Mangrove cukup memberikan keunikan tersendiri bagi para pendatang. Apalagi sekarang sudah dilengkapi dengan adanya water park.

Satu hal yang tidak boleh dilewati di kota Balikpapan adalah mengunjungi pasar Kebun Sayur, disini kita akan mendapati batu batu perhiasan mulai dari yang harga Rp 60.000,00 sampai puluhan juta seperti berlian. Makan malam dengan menu seafood pun menjadi agenda yang tidak boleh dilewatkan di kota ini yang menambah keistimewaan kunjungan ke Balikpapan. Maka kepiting kenari menjadi kuliner khas dari kota ini yang dapat dijadikan oleh oleh.



Balikpapan, salah satu aset Indonesia yang harus dijaga kesinambungannya